Lalu sebagai refleksi di umur saya yang sudah mencapai 23 tahun lama nya, sesaat terlintas 'pikiran' apa saja yang sudah saya perbuat untuk bisa membanggakan beliau (ibu).
'Malu' rasanya saya belum bisa berbuat apa-apa yang bisa membanggakan beliau, banyak hutang budi yang belum terbalaskan, dan banyak juga kasih sayang yang belum diberikan untuk-nya.
Ketika di dalam lagu itu dinyanyikan sepenggal lirik 'Andai usiaku berubah... kubalas cintamu bunda' ternyata diriku sampai usia 23 tahun ini masih belum bisa membalas semua kebaikan-nya.
Mungkin saat ini hanya doa saja yang bisa kuberikan di setiap sholat agar selalu diberikan kesehatan, kekuatan dalam menjalani aktivitas sehari-harinya, dan juga kebahagiaan.
Maafkan anakmu ini yang belum bisa memberikan apapun yang engkau inginkan, dan bahkan seringnya mengecewakan.
' Dalam setiap waktu, ku tahu kau berharap. Dalam doamu ku tahu kau berjaga ' dari sepenggal lirik ini, teringat bahwa kedua orangtua ku selalu bangun malam untuk meminta kemudahan bagi anak-anaknya, tak henti-hentinya dan tidak pernah lelah , sampai-sampai beliau tidak bisa lagi berdiri dalam sholatnya (karena tidak kuat lagi menahan beban tubuhnya) tetapi ia tetap bangun malam, duduk dan berdoa.
Terimakasih Ayah dan Ibu yang telah membesarkanku sampai aku dewasa.
Maaf sampai saat ini masih di tahap 'persiapan'
Maaf sampai saat ini masih di tahap 'persiapan'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda :