28 Jun 2016

Sidang Skripsi MRL UPI

Pada kesempatan kali ini saya mau men-share pengalaman sidang skripsi saya pada teman - teman semua yang mungkin mau menghadapi sidang skripsi di jurusannya masing-masing.
Perlu diingat bahwa setiap masing-masing kampus akan berbeda-beda prosesi sidang skripsinya, dan ini adalah sidang skripsi versi kampus saya  Universitas Pendidikan Indonesia.
Sebelumnya saya mau menjelaskan terlebih dahulu dari mulai (1) persiapan sidang, (2) proses saat sidang, (3) suasana saat sidang, (4) setelah sidang, dan terakhir yakni (5) irreplaceable moment pada hari Selasa, 28 Juni 2016.



(1) Persiapan sidang
Jika saya harus mendefinisikan apa itu skripsi? makhluk jenis apa itu skripsi ? saya bakal menjawab "Skripsi itu adalah hasil karya mahasiswa S1 di tingkat akhir dimana di dalam proses pembuatannya dibutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kekonsistenan yang bisa dipertanggung jawabkannya saat sidang". Kurang lebihnya seperti itu.
Dari definisi tersebut saya lebih menekankan kepada kesabaran. Inget KESABARAN ya BRO! You know lah what i mean. 
Ketika kamu udah janjian sama dosen untuk bimbingan besok via sms/media sosial, terus besoknya kamu  ke kampus dan ketika udah sampe kampus  dengan menghabiskan waktu 1 jam perjalanan (dari rumah) tiba-tiba kamu dikasih tau sama staff prodi "Dosennya lagi keluar kota, minggu depan beliau baru kembali" WHAT A WONDERFUL WORLD !
Terus lagi masalah MOOD, ketika dosen mu lagi senang, misalnya dapet tunjangan atau dapet penghargaan mungkin kamu  bakal merasakan bimbingannya enak, dapet dimengerti, banyak dikasih saran. Tapi seketika dosen itu lagi badmood misalnya sibuk mengurusi acara, harus nyiapin materi seminar, harus mengurusi tektekbengek lainnya, kamu bakal merasakan betapa killernya tu dosen pembimbing dari mulai skripsinya yang banyak dicoret-coret, ga ngasih saran apa apa (harus disimpen semingguan), sampe mungkin harus diulang lagi materinya (labil). Saya cuma mau ngasih masukan, banyak-banyak minum Aqua dan Istigfar.
Terutama saat masa-masa bimbingan, mahasiswa golongan ANGKOT (re: Angkatan Kolot) pasti tau, saat harus bulak-balik kampus untuk bimbingan ke dosen, nunggu berjam-jam (ngantri), kadang harus diinapkan 1 minggu buat dibaca dulu, banyak kesalahan penulisan ataupun tidak sejalan dengan pemikiran dosen dan juga adanya kesalahan materi (teorinya). Dan saat itu lah kamu bakal mengerti akan makna bahwa revisian bertujuan agar kamu bisa benar-benar memahami apa yang kamu tulis di skripsi dan bisa dipertanggungjawabkan saat sidang. Jadi bakal ketauan bangetkan yang asal copas dari internet.
OK, Let's back to persiapan sidang, jadi sebelum kamu mau mengikuti proses sidang skripsi, yang pasti harus siapkan adalah skripsi yang udah selesai (di acc oleh 2 dospem), abis itu  dirangkap 4 skripsinya (1 buat pegangan kita, dan 3 buat dosen penguji) di sinilah yang saya rasakan bahwa betapa mahalnya biaya cetak skripsi (di fotocopy), untungnya saya cetak skripsi di rumah pakai printer, jadi agak hemat.
Selain persiapan tersebut, kamu harus bayar administrasi dan harus memenuhi persyaratannya, seperti bayar biaya sidang, melengkapi foto formal, transkip nilai smt 1-7, hasil test Toefl,  fotokopi ijasah SMA, bebas spp, dan keterangan bebas jomblo :(.
Setelah semua itu selesai, jangan lupa buat  siapkan ppt yang ringkas dan menarik, pakaian formal, dan juga mental / kesehatan sebaik mungkin, dan paling penting juga ibadah yang sebanyak banyaknya. Buat yang muslim jangan lupa untuk banyak berdoa, sholat hajat, tahajud, tadarus al-quran, shodaqoh dan minta doa sebanyak banyaknya ke orangtua, sodara, tetangga, temen-temen, dan temen hidup (kalo ada) agar saat sidang diberi kemudahan dalam menjawab apa yang diujikan, dan point yang paling penting adalah SIAPKAN DIRI PADA KONDISI YANG TERBAIK dalam artian harus siapkan  penampilan, kesehatan, dan juga materi  sebaik mungkin. 

Keep Calm and Sidang Skripsi !


(2) Proses sidang
Sangat bersyukur bahwa saya sidang menghabiskan durasi selama setengah jam atau 30 menit, mungkin dosen pengujinya ingin berbagi berkah kepada mahasiswa di bulan Ramadhan :)
jam 9 masuk dan jam 9.30 keluar dengan serangkaian kegiatan di dalamnya adalah presentasi sekitar 10 menit, dan 20 menit tanya jawab.
Meskipun saya adalah urutan peratama dari 7 orang, saya sudah memasrahkan diri aja, dalam artian sudah persiapan matang sebelumnya, dan pasrahkan kepada yang kuasa nantinya apa  mau dibantai oleh penguji atau malah dipermudah, yang terpenting saya  udah usaha sebisa mungkin sebelumnya. 
Saat sidang berlangsung saya mempertanggung jawabkan apa yang saya sudah tulis di skripsi. Pertanyaannya seputar bab1,3,4,5 bab 2 hanya Grand Theory saja, dan harus diingat dosen penguji itu menanyakan berdasarkan 2 hal menurut versi saya; pertama, mengenai sejauh mana pemahaman saya terhadap skripsi yang saya buat dengan mengkaitkan keilmuan yang telah saya dapatkan selama kuliah di jurusan (pariwisata) tersebut. Kedua, menguji sejauh mana mental saya bisa  bertahan ! Itu saja, That's all :)
Pengalaman yang saya rasakan diuji oleh 3 penguji yang punya latar belakan berbeda (dosen yang berlatar belakang bahasa dan wawasan global, dosen yang berlatar belakang bisnis dan manajemen, terakhir dosen yang berlatar belakang lingkungan) itu membuat saya harus bisa menyesuaikan dalam memberi jawaban saat diuji. Disini kunci untuk menjawabnya adalah harus bisa berimprovisasi dengan berdasarkan realita penelitian yang ada di skripsi, dan tentunya berdasarkan buku atau bahan bacaan yang menjadi referensi. Itu saja kuncinya. Jadi balik ke inti, yaitu pahami sebaik mungkin skripsinya, dengan begitu akan bisa tau dan menjawab pertanyaan yang terkait dari bab 1-5. Ingat setelah menghapal, maka harus memahaminya, kaya kamu memahami keinginan wanita hehehe.

(3) Suasana sidang 
Diusahakan jangan tegang dan panik (meskipun saya sendiri tegang) haha. Untuk menghadapi sidang skripsi, banyak berdoa aja, dan jangan lagi baca skripsinya, baca aja point-point penting yang udah diringkas sebelumnya, karena kalau baca lagi skripsinya saat menunggu giliran sidang, yakin itu akan membuat tegang dan mungkin akan blank saat disidang.
Disini saya bakal kasih tahu bahwa saat sidang itu bakal dapat banyak masukan untuk perbaikan skripsinya. Karena seandainya ketika kamu sidang tanpa ada perbaikan atau revisi dari dosen penguji maka dosen penguji  itu TIDAK BEKERJA alias GAJI BUTA! 
Beruntung suasana sidang yang saya alami tidak begitu mencekam, dan mengalir begitu saja tanpa terasa, meskipun 3 dosen pengujinya Killer Membahana.
Sebelum masuk ke ruangan sidang, biasakan mengetuk pintu dahulu, lalu memberi salam kepada 3 Dosen Penguji, dan menanyakan untuk bisa mulai presentasi skripsinya. Lalu ketika sudah presentasi tutup dengan terimakasih, dan dilanjutkan ke sesi tanya jawab/pengujian. Setelah selesai semuanya jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih kembali serta salam penutup.
Ini semua tidak seperti bayangan yang ada dipikiran mu sekarang (teruntuk mahasiswa yang akan sidang).

Lulus Sidang Skripsi

(4) Setelah sidang
Setelah semua mahasiswa telah melakukan  proses sidang, saya  mengikuti acara yang namanya YUDISIUM. Disitu adalah acara penentuan lulus atau engga nya sidang skripsi, dengan artian apakah harus mengulang ujian sidang atau tidak. Jujur ini adalah moment yang paling meneganggkan sekaligus membuat saya gak berhenti untuk berzikir supaya dapet yang terbaik yakni dinyatakan lulus.
Saat acara itu dibuka oleh ketua prodi dan didampingi oleh 2 dosen pengajar, temen-temen saya masih bisa ketawa, mukanya berseri-seri. Tapi ini berbanding 180 derajat saat ketua prodi mengumumkan siapa saja yang lulus. Semua wajah menjadi  kaku dan tegang serta senyap sejenak. 
Pengumuman yang lulus sidang itu dimulai dari mahasiswa yang mempunyai nilai IPKnya tinggi, tentu sebelumnya ketua Prodi menakut-nakuti kita semua bahwa dari sekian banyak yang sidang ada beberapa yang tidak lulus. Kriteria bisa lulus adalah sering bimbingan dan skripsinya tidak plagiat, itu saja :)
Dan saat itu juga pada hari Selasa, tanggal 28 Juni 2016, tepat jam 16.00 lebih 12 detik, saya dinyatakan lulus ujian sidang. ALHAMDULILLAH. Terimakasih ya Allah. Officially i'm Bachelor of Tourism (S.Par).
Sengaja saat proses acara Yudisium itu saya rekam suara via smartphone karena momentum yang sangat berharga, jadi bisa tau  waktu tepatnya pengumuman kebahagian itu disampaikan :D





(5) Irreplaceable moment
Ini dia moment yang paling tidak terlupakan, yakni setelah Yudisium selesai, temen-temen dan sahabat di MRL 2012, sahabat SMP, SMA, dan dan temen-temen kampus lainnya menyambit,eh menyambut gembira atas perjuangan saya selama di bangku perkuliahan untuk bisa lulus dengan mendapatkan gelar S.Par (gelar sarjana pariwisata). Terimakasih kawan, tanpa dukungan kamu semua, saya mungkin gak bisa melalui sampai tahap ini. BIG THANKS YA. Serta tak lupa dari dukungan Orang tua dan keluarga adalah motivasi terbesar untuk bisa menyelesaikan perkuliahan S1 ini.
Setelah acara sidang tersebut selesai, kami semua MRL 2012 mengadakan buka bersama dengan tujuan untuk merayakan temen-temen yang pada hari itu telah dinyatakan lulus sidang skripsi, dan merayakan 2 orang temen yang sudah wisuda terlebih dahulu, plus ada yang langsung keterima kerja (Riska Riana P. S.Par). Pokonya hari itu adalah hari yang IRREPLACEABLE MOMENT.

Terimakasih untuk semuanya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda :

Anugrah terindah

Sabtu, 3 Juni 2023 adalah hari di mana yang tidak pernah terlupakan, karena anugrah itu datang, putra pertama kami lahir.  Semoga menjadi an...