28 Jun 2016

Sidang Skripsi MRL UPI

Pada kesempatan kali ini saya mau men-share pengalaman sidang skripsi saya pada teman - teman semua yang mungkin mau menghadapi sidang skripsi di jurusannya masing-masing.
Perlu diingat bahwa setiap masing-masing kampus akan berbeda-beda prosesi sidang skripsinya, dan ini adalah sidang skripsi versi kampus saya  Universitas Pendidikan Indonesia.
Sebelumnya saya mau menjelaskan terlebih dahulu dari mulai (1) persiapan sidang, (2) proses saat sidang, (3) suasana saat sidang, (4) setelah sidang, dan terakhir yakni (5) irreplaceable moment pada hari Selasa, 28 Juni 2016.



(1) Persiapan sidang
Jika saya harus mendefinisikan apa itu skripsi? makhluk jenis apa itu skripsi ? saya bakal menjawab "Skripsi itu adalah hasil karya mahasiswa S1 di tingkat akhir dimana di dalam proses pembuatannya dibutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kekonsistenan yang bisa dipertanggung jawabkannya saat sidang". Kurang lebihnya seperti itu.
Dari definisi tersebut saya lebih menekankan kepada kesabaran. Inget KESABARAN ya BRO! You know lah what i mean. 
Ketika kamu udah janjian sama dosen untuk bimbingan besok via sms/media sosial, terus besoknya kamu  ke kampus dan ketika udah sampe kampus  dengan menghabiskan waktu 1 jam perjalanan (dari rumah) tiba-tiba kamu dikasih tau sama staff prodi "Dosennya lagi keluar kota, minggu depan beliau baru kembali" WHAT A WONDERFUL WORLD !
Terus lagi masalah MOOD, ketika dosen mu lagi senang, misalnya dapet tunjangan atau dapet penghargaan mungkin kamu  bakal merasakan bimbingannya enak, dapet dimengerti, banyak dikasih saran. Tapi seketika dosen itu lagi badmood misalnya sibuk mengurusi acara, harus nyiapin materi seminar, harus mengurusi tektekbengek lainnya, kamu bakal merasakan betapa killernya tu dosen pembimbing dari mulai skripsinya yang banyak dicoret-coret, ga ngasih saran apa apa (harus disimpen semingguan), sampe mungkin harus diulang lagi materinya (labil). Saya cuma mau ngasih masukan, banyak-banyak minum Aqua dan Istigfar.
Terutama saat masa-masa bimbingan, mahasiswa golongan ANGKOT (re: Angkatan Kolot) pasti tau, saat harus bulak-balik kampus untuk bimbingan ke dosen, nunggu berjam-jam (ngantri), kadang harus diinapkan 1 minggu buat dibaca dulu, banyak kesalahan penulisan ataupun tidak sejalan dengan pemikiran dosen dan juga adanya kesalahan materi (teorinya). Dan saat itu lah kamu bakal mengerti akan makna bahwa revisian bertujuan agar kamu bisa benar-benar memahami apa yang kamu tulis di skripsi dan bisa dipertanggungjawabkan saat sidang. Jadi bakal ketauan bangetkan yang asal copas dari internet.
OK, Let's back to persiapan sidang, jadi sebelum kamu mau mengikuti proses sidang skripsi, yang pasti harus siapkan adalah skripsi yang udah selesai (di acc oleh 2 dospem), abis itu  dirangkap 4 skripsinya (1 buat pegangan kita, dan 3 buat dosen penguji) di sinilah yang saya rasakan bahwa betapa mahalnya biaya cetak skripsi (di fotocopy), untungnya saya cetak skripsi di rumah pakai printer, jadi agak hemat.
Selain persiapan tersebut, kamu harus bayar administrasi dan harus memenuhi persyaratannya, seperti bayar biaya sidang, melengkapi foto formal, transkip nilai smt 1-7, hasil test Toefl,  fotokopi ijasah SMA, bebas spp, dan keterangan bebas jomblo :(.
Setelah semua itu selesai, jangan lupa buat  siapkan ppt yang ringkas dan menarik, pakaian formal, dan juga mental / kesehatan sebaik mungkin, dan paling penting juga ibadah yang sebanyak banyaknya. Buat yang muslim jangan lupa untuk banyak berdoa, sholat hajat, tahajud, tadarus al-quran, shodaqoh dan minta doa sebanyak banyaknya ke orangtua, sodara, tetangga, temen-temen, dan temen hidup (kalo ada) agar saat sidang diberi kemudahan dalam menjawab apa yang diujikan, dan point yang paling penting adalah SIAPKAN DIRI PADA KONDISI YANG TERBAIK dalam artian harus siapkan  penampilan, kesehatan, dan juga materi  sebaik mungkin. 

Keep Calm and Sidang Skripsi !


(2) Proses sidang
Sangat bersyukur bahwa saya sidang menghabiskan durasi selama setengah jam atau 30 menit, mungkin dosen pengujinya ingin berbagi berkah kepada mahasiswa di bulan Ramadhan :)
jam 9 masuk dan jam 9.30 keluar dengan serangkaian kegiatan di dalamnya adalah presentasi sekitar 10 menit, dan 20 menit tanya jawab.
Meskipun saya adalah urutan peratama dari 7 orang, saya sudah memasrahkan diri aja, dalam artian sudah persiapan matang sebelumnya, dan pasrahkan kepada yang kuasa nantinya apa  mau dibantai oleh penguji atau malah dipermudah, yang terpenting saya  udah usaha sebisa mungkin sebelumnya. 
Saat sidang berlangsung saya mempertanggung jawabkan apa yang saya sudah tulis di skripsi. Pertanyaannya seputar bab1,3,4,5 bab 2 hanya Grand Theory saja, dan harus diingat dosen penguji itu menanyakan berdasarkan 2 hal menurut versi saya; pertama, mengenai sejauh mana pemahaman saya terhadap skripsi yang saya buat dengan mengkaitkan keilmuan yang telah saya dapatkan selama kuliah di jurusan (pariwisata) tersebut. Kedua, menguji sejauh mana mental saya bisa  bertahan ! Itu saja, That's all :)
Pengalaman yang saya rasakan diuji oleh 3 penguji yang punya latar belakan berbeda (dosen yang berlatar belakang bahasa dan wawasan global, dosen yang berlatar belakang bisnis dan manajemen, terakhir dosen yang berlatar belakang lingkungan) itu membuat saya harus bisa menyesuaikan dalam memberi jawaban saat diuji. Disini kunci untuk menjawabnya adalah harus bisa berimprovisasi dengan berdasarkan realita penelitian yang ada di skripsi, dan tentunya berdasarkan buku atau bahan bacaan yang menjadi referensi. Itu saja kuncinya. Jadi balik ke inti, yaitu pahami sebaik mungkin skripsinya, dengan begitu akan bisa tau dan menjawab pertanyaan yang terkait dari bab 1-5. Ingat setelah menghapal, maka harus memahaminya, kaya kamu memahami keinginan wanita hehehe.

(3) Suasana sidang 
Diusahakan jangan tegang dan panik (meskipun saya sendiri tegang) haha. Untuk menghadapi sidang skripsi, banyak berdoa aja, dan jangan lagi baca skripsinya, baca aja point-point penting yang udah diringkas sebelumnya, karena kalau baca lagi skripsinya saat menunggu giliran sidang, yakin itu akan membuat tegang dan mungkin akan blank saat disidang.
Disini saya bakal kasih tahu bahwa saat sidang itu bakal dapat banyak masukan untuk perbaikan skripsinya. Karena seandainya ketika kamu sidang tanpa ada perbaikan atau revisi dari dosen penguji maka dosen penguji  itu TIDAK BEKERJA alias GAJI BUTA! 
Beruntung suasana sidang yang saya alami tidak begitu mencekam, dan mengalir begitu saja tanpa terasa, meskipun 3 dosen pengujinya Killer Membahana.
Sebelum masuk ke ruangan sidang, biasakan mengetuk pintu dahulu, lalu memberi salam kepada 3 Dosen Penguji, dan menanyakan untuk bisa mulai presentasi skripsinya. Lalu ketika sudah presentasi tutup dengan terimakasih, dan dilanjutkan ke sesi tanya jawab/pengujian. Setelah selesai semuanya jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih kembali serta salam penutup.
Ini semua tidak seperti bayangan yang ada dipikiran mu sekarang (teruntuk mahasiswa yang akan sidang).

Lulus Sidang Skripsi

(4) Setelah sidang
Setelah semua mahasiswa telah melakukan  proses sidang, saya  mengikuti acara yang namanya YUDISIUM. Disitu adalah acara penentuan lulus atau engga nya sidang skripsi, dengan artian apakah harus mengulang ujian sidang atau tidak. Jujur ini adalah moment yang paling meneganggkan sekaligus membuat saya gak berhenti untuk berzikir supaya dapet yang terbaik yakni dinyatakan lulus.
Saat acara itu dibuka oleh ketua prodi dan didampingi oleh 2 dosen pengajar, temen-temen saya masih bisa ketawa, mukanya berseri-seri. Tapi ini berbanding 180 derajat saat ketua prodi mengumumkan siapa saja yang lulus. Semua wajah menjadi  kaku dan tegang serta senyap sejenak. 
Pengumuman yang lulus sidang itu dimulai dari mahasiswa yang mempunyai nilai IPKnya tinggi, tentu sebelumnya ketua Prodi menakut-nakuti kita semua bahwa dari sekian banyak yang sidang ada beberapa yang tidak lulus. Kriteria bisa lulus adalah sering bimbingan dan skripsinya tidak plagiat, itu saja :)
Dan saat itu juga pada hari Selasa, tanggal 28 Juni 2016, tepat jam 16.00 lebih 12 detik, saya dinyatakan lulus ujian sidang. ALHAMDULILLAH. Terimakasih ya Allah. Officially i'm Bachelor of Tourism (S.Par).
Sengaja saat proses acara Yudisium itu saya rekam suara via smartphone karena momentum yang sangat berharga, jadi bisa tau  waktu tepatnya pengumuman kebahagian itu disampaikan :D





(5) Irreplaceable moment
Ini dia moment yang paling tidak terlupakan, yakni setelah Yudisium selesai, temen-temen dan sahabat di MRL 2012, sahabat SMP, SMA, dan dan temen-temen kampus lainnya menyambit,eh menyambut gembira atas perjuangan saya selama di bangku perkuliahan untuk bisa lulus dengan mendapatkan gelar S.Par (gelar sarjana pariwisata). Terimakasih kawan, tanpa dukungan kamu semua, saya mungkin gak bisa melalui sampai tahap ini. BIG THANKS YA. Serta tak lupa dari dukungan Orang tua dan keluarga adalah motivasi terbesar untuk bisa menyelesaikan perkuliahan S1 ini.
Setelah acara sidang tersebut selesai, kami semua MRL 2012 mengadakan buka bersama dengan tujuan untuk merayakan temen-temen yang pada hari itu telah dinyatakan lulus sidang skripsi, dan merayakan 2 orang temen yang sudah wisuda terlebih dahulu, plus ada yang langsung keterima kerja (Riska Riana P. S.Par). Pokonya hari itu adalah hari yang IRREPLACEABLE MOMENT.

Terimakasih untuk semuanya :)

16 Jun 2016

Pertama Kali Test TOEFL

Dag Dig Dug iya pasti, karena saya adalah mahasiswa  yang selalu dapet nilai pas pasan di pelajaran bahasa inggris menjadikan test TOEFL ini adalah test yang menakutkan. Nah karena untuk sidang harus melengkapi persyaratan yang salah satunya adalah melampirkan hasil test TOEFL, akhirnya saya dan temen-temen saya memutuskan untuk test TOEFL - PTESOL di Balai Bahasa UPI. Biaya yang dibayarkan sih seharusnya 60 ribu, karena kita semua udah dibolongkan KTMnya (oleh petugas perpus) jadi kita semua masuk ke dalam golongan manusia yang kurang beruntung alias kita masuk ke institusi UMUM (re: Bukan mahasiswa aktif UPI). Nyesek sih 35 rebu bedanya.
Syarat pendaftarannya nya bawa foto 4x3 = 2 lembar, dan KTM.
Tanpa pikir panjang lagi, akhirnya kita daftar (pada tanggal 24 mei 2016) berharap  tanggal 3 juni bisa test, dan apa yang terjadi permisa...... kita kebagian test tanggal 14 juni 2016, sedangkan sidang skripsi tanggal 15 juni 2016. What a Wonderful World, H-1 :(

Test TOEFL ini terdiri dari 3 section bro/sist! yaitu 1) listening dengan jumlah soal 50, 2) structure dengan jumlah 40 soal, dan terakhir 3) reading dengan jumlah soal sebanyak 50. Untuk mengerjakan 3 section itu hanya  diberi waktu yang singkat banget. pokonya yg seingat saya waktu untuk section listening itu paling cepet dan  harus bisa menangkap apa yang dikatakan oleh speaker (pembicara), lalu untuk section structure waktu yang diberikan sekitar 0,5 menit atau 30 detik untuk mencari jawaban yang salah. Berikutnya pada section reading dikasi waktu 50 menit artinya untuk menjawab 1 soal dikasih 1 menit. well, you have to prepared it !

kertas pendaftaran


Dengan pasrah dan berdoa akhirnya di bulan ramadhan ini, turunlah fatwa yang dinyatakan oleh jurusan bahwa sidang diundur menjadi tanggal 28 juni. so i could prepare for the TOEFL TEST.
Tanggal 24 april sampai tanggal 1 mei, saya anggarkan buat mengurusi hal yang berkaitan dengan skripsi beserta persyaratan sidang, lalu tanggal 2 - 7 mei nya dianggarkan buat mengumpulkan bahan - bahan TOEFL dari internet dan tiba-tiba ingat bahwa ade-sayapernah beli buku TOEFL CLIFF akhirnya saya pinjam buku tersebut dari dia.
Lalu planningku tanggal 8-13 mei untuk fokus  belajar TOEFL, tapi ternyata permisaaaaa.
planning saya tanggal 8-13 mei tidak berjalan mulus ..... badan meriang asli (bukan meriang merindukan kasih sayang) , kepala berat, and there's no things to do. so saya baru belajar tanggal 13 juni nya. H-1.
Oke, dengan persiapan yang minim akhirnya pada tanggal 14 juni saya memasuki Gd. Balai Bahasa UPI dengan ruangan Deakin di Lt.2, sebelumnya ada petugas yang berjaga, kita diminta untuk menunjukan bukti kertas pendaftarannya, dan KTM. Ohya jangan lupa untuk persiapan membawa pensil 2B berserta penghapusnya.

Waktu berjalan begitu cepat saat test TOEFL berlangsung, dengan persiapan yang minim akhirnya sayamengisi soal-soal tersebut dengan seingatnya yaitu apa yang telah  dipelajari di H-1, sambil insrek-insrekan (apa bahasa indonesianya? mungkin menarik ingus) karena kondisi masih pilek. Nyesal sih persiapan nya sungguh minim. Lalu tidak lama kemudian berakhirlah testnya dan petugas memberitahukan bahwa hasil sudah bisa dilihat besok siang secara online di web balaibahasa.upi.edu
Besok harinya saya sangat degdegan dengan nilai TOEFL yang akan didapatkan, pasti mendapatkan sekitar 300'an nih karena benar-benar gak yakin dengan persiapannya dan juga gak yakin bisa dapat lebih dari 350, apalagi merasa nilai bahasa inggrisnya selalu dapet B dari semester 1 - 8 :(
result


Habis sholat zuhur akhirnya saya membuka web balai bahasa di smartphone dengan memasukan no registrasi T-164XXX dan muncul dengan nama Mushthofa Kamal memperoleh skor 470 . WOOOW  lumayan dari pada lumanyun , hehe I can't believe it , itu lebih dari eskpetasi. meskipun begitu sedikit kecewa karena tidak bisa mencapai target 500 :(. But i should try harder to get over 500 !!

Oke bagi temen-temen yang mau belajar TOEFL silahkan download e-book TOEFL karya CLIFF KLIK DISINI
Lalu bagi yang mau download section listening nya KLIK DISINI:  PART 1  dan  PART 2

Thanks semoga bermanfaat.

17 Mei 2016

PEMBUATAN KTM HILANG (UPI)

Hilang ktm ini sebenarnya baru pertama kali saya alami, padahal sejak tahun 2012 yaitu tahun dimana saya diterima di Universitas Pendidikan Indonesia, belum pernah saya kehilangan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa), dan pada akhirnya saat telah dinyatakan mahasiswa ANGKOT (Angkatan Kolot) saya kehilangan KTM. Singkatnya pada tanggal 17 april hari minggu, saya pergi sama si Dewi Arum (sobat saya) ke BIP untuk donor darah. Saat hari itu saya dinyatakan gak bisa donor darah karena tensi darahnya rendah , akibat kurang tidur yakni skripsian bab 4.
Ya akhirnya saya cuma bisa meratapi kenyataan nasib ini haha, dan anehnya si Dewi malah lolos untuk donor darah. Akhirnya saya cuma bisa menunggu si Dewi sampai selesai donor darah. Singkat cerita habis donor darah si Dewi minta diantarkan ke tempat ATM BNI yang lokasinya masih di dalam Mall BIP, kita berangkat kesana sehabis sholat zuhur untuk pergi ke tempat ATM itu. Sesampainya disana dia ngambil uang. Sambil menunggu Dewi, saya penasaran dan ingin menngecek dompet, ternyata ada dana lebih nih hehe, dipikir-pikir dari pada saya bakal boros kalau ada dana lebih di dompet, ya mending saya tabungin dan kebetulan disana di tempat ATM tersebut ada fasilitas setoran tunai. Gak pikir panjang lagi saya langsung tabungkan uangnya disana dan tanpa inget lagi (apakah kartunya diambil atau engga) saya langsung bergegas dari tempat ATM itu untuk segera menuju Gramedia untuk cari buku bahan skripsi.
Sesudah dari Gramed saya memutuskan langsung pulang, tapi harus mengantarkan si Dewi dulu yang rumahnya di daerah Bandung Barat.
Setelah beres acara tersebut, saya di rumah dan gak pernah mengecek dompet lagi,  karena selama 3 hari di rumah berkutat untuk mengerjakan skripsi.
Saat keesokannya ketika lagi butuh dana, saya langsung mengecek dompet dan dana yang ada di dompet tidak mencukupi lagi, so saya harus ngambil dana di ATM, saat itu juga saya langsung cek kartu KTM , daaan bukan sulap bukan sihir,  KTM saya ternyata kagak ada.
Saya berusaha mencari, namun apa daya di semua sudut kamar, di semua selah - selah selipan kartu di dompet ternyata tidak ditemukan KTM nya hikss. Hopeless dan saya langsung mencoba mengingat kembali masa lalu. Ternyata saya  sadar bahwa terakhir beraktifitas di BIP, it mean automatically i lose my KTM Card at BIP -_-

So, pada tanggal 26 april 2016 saya bergegas untuk membuat KTM baru di Kantor Cabang BNI UPI, dari rumah saya  berangkat jam 7.15 pagi, dengan kondisi jalanan yang padat merayap, akhirnya tiba di TKP jam 8.10 pagi. Sesampainya disana saya langsung masuk dan tentu menanyakan ke satpam untuk pembuatan KTM baru, kata beliau, saya harus mengambil formulir terlebih dahulu (sudah disediakan) dan melegkapi persyaratan seperti membawa: 
1. KTP
2. Buku Tabungan, 
3. Foto 3x4 (1)
4. Materai 6000 (1).

Setelah diisi formulirnya, tahap selanjutnya adalah meminta tanda tangan ke pihak BAAK (pihak direktorat kampus) UPI di Lt.1, letaknya di paling ujung ruangan. 
Disana kita harus mengisi data kehilangan dan mengisi kuesioner kepuasan pelayanan BAAK.
Gak lama kemudian karena belum banyak orang, jadi saya hanya menghabiskan waktu 5 menit disana untuk mengisi data.


Setelah selesai di BAAK, kemudian saya balik lagi ke kantor BNI dengan membawa dokumen tanda kehilangan KTM yang sudah ditandatangani oleh pihak BAAK. Di bank BNI saya dapat antrian ke 8 untuk menuju CS. Cukup lama menunggu antriannya, karena jumlah CSnya yang terbatas (hanya ada 4 orang yang bersiaga). Sambil menunggu antrian, saya sempatkan mengetik cerita ini yaitu tentang proses pembuatan kartu KTM yang hilang :D. 
TV LED menunjukkan antrian ke 8, itu saatnya giliran saya bergegas menuju CS nomer 2, disana saya ditanya mengenai identitas diri dan harus menandatangani di KTM barunya. Kemudian tahap terakhir, dilakukannya pemotretan foto di KTM.

Dengan membayar administrasi sebesar 25ribu, saya langsung bisa mendapatkan kembali kartu KTM yang baru. Jadi kurang lebih sekitar 2 jam untuk mengurusi pembuatan KTM yang baru ini.

Sad Story:
Setelah mendapat KTM yang baru, tidak lama kemudian KTM nya hilang lagi (OH GOD!!!) T_T
Ini tentu saja membuat saya stress. Akhirnya saya bikin ulang lagi KTM untuk keduakalinya Bro! (So sad, but it's true). Saya mengurusi pembuatan KTM yang baru (lagi) pada tanggal 16 mei 2016. Dengan proses yang sama, tapi bisa lebih cepat mengurusinnya, karena sudah tau langkah-langkah pembuatannya. Selidik punya selidik ternyata dompet saya yang bermasalah. Oh My GOD!! 

Sekian cerita saya di pembuatan KTM baru.

3 Mei 2016

Mengagumi MALIQ and D'Essentials


Menurut saya karya lagu-lagu Maliq and D'essentials ini keren banget, meskipun saya adalah orang awam yang secuil mengerti akan detail musik (atau mengomentari kualitas musik) dari suatu band, seperti juri-juri di tipi (re:TV) tapi saya rasa Maliq n d'essentials ini mempunyai musik yang indonesia banget yang sangat berkualitas bukan hanya progresi chord nya tapi juga kualitas lirik-liriknya boleh diacungi 2 jempol !!
Saya kenal Maliq sebenernya dari jaman SMA tapi cuma sepintas aja, sekilas lagu -lagunya sering terdengar di radio. Tapi ya karena pada waktu itu (SMA) lebih suka musik yang bergenre rock, jadi lebih memilih memasukan lagu - lagu yang bergenre tersebut ke dalam hp (pada waktu itu hpnya Nokia 6630 dengan kapasitas memory 128mb) *ga penting jadi malah bahas hape*
[kembali ke laptop]Saat ini saya duduk di bangku kuliah, karena temen-temen kebanyakan orang yang intelektual di bidang musik atau bahasa kekiniannya adalah orang yang selalu update tentang musik, jadi  secara tidak langsung saya ikut membicarakan lagu-lagu yang lagi hits di playlist lagu-lagu mereka. Misalnya kalo lagi ngumpul atau nugas ada temen yang memainkan lagu di hp nya, atau lagi dalam perjalanan ke suatu tempat  di mobil suka play lagu-lagunya.
Finally, saya kepincut juga sama lagu-lagu karya Maliq yang kata wikipedia band ini bergenre Pop, soul, funk, rock, jazz, blues. Kebayangkan dari sekian genre digabung dan dikemas oleh Maliq yang menjadi suatu kesatuan musik yang berkualitas.
Saya memang bener-bener ketinggalan banget untuk update informasi tentang Maliq, bayangkan aja saya baru kenal Maliq ini tahun 2014-an. Padahal doi lahir ke dunia musik Indonesia pada tahun 2002, tepatnya 15 mei 2002, dengan beranggotakan Angga - Vokal, Indah - Vokal, Jawa - Bass, Widi - Drum, Lale - Gitar, Ilman - Kibor .

Mengenal Maliq and D'essentials lebih dalam, ternyata Maliq adalah kepanjangan dari Music And Live Instrument Quality dan Essentials itu kalo di terjemahkan adalah (buka kamus dulu) bisa diartikan Maliq and D'Essentials suatu band yang mempunyai kulitas musik dan instrument yang sangat baik, pun ketika mereka tampil secara Live [itu menurut versi saya yes]. Selanjutnya, kalo temen-temen mau tau profil atau informasi lengkapnya, jangan sungkan buat berkunjung kesini:

Lanjut, saya ingin bahas satu karya lagu Maliq and D'essentials ini yang berjudul Dunia Sekitar.
Pertama kalo saya dengerin satu lagu yang baru, yang menjadi konsentrasi pada lagu tersebut adalah nada pada suatu lagu tersebut. Saya rasa lagu ini sangat Easy Listening banget dimana saat bagian awal atau pembukaan dihadirkan nada gitar yang berulang-ulang, sekitar 4 kali nada tersebut diulang. setelah itu masuk Drum dan kemudian dilanjutkan oleh Vokal. Kalo temen-temen mau cari chord dari lagu ini cukup mudah ko untuk bisa dimainkan di rumah pakai gitar. searching aja di mbah google ya bro!
Oke kita lanjut ke liriknya, ini yang saya rasa sangat bener-bener (pemborosan kata udah sangat pake bener-bener lagi) kreatif dan bisa bikin kita semangat.
Pada Penggalan pertama dari liriknya berbunyi seperti ini:
Pernahkah kau berfikir hidupmu tidak adil
Karna engkau merasa kecewa karna hal yang kecil
Kau anggap besar seakan hidup ini berakhir
Tidakkah kau merasa harusnya kau berfikir masalahmu yang kecil
Tidak sebanding dengan apa yang dirasakan banyak manusia diluar sana

nah kan pasti berbeda dari sekian lagu yang dimiliki oleh band-band indo. Yang saya salut adalah dengan penyajian musik yang ceria tapi memiliki lirik yang sangat bermakna.
lanjut liriknya:
Cobalah kau melihat Dunia disekitar
Dengan mata hatimu

Jadi makna yang saya tangkap disini adalah ketika kalian merasakan hidup ini tidak adil karena kalian kecewa dengan hal-hal yang bisa dibilang itu hal kecil, misalnya kalian dibenci sama 1 orang temennya, atau punya masalah sama pasangannya, sampai-sampai dibuat setress karena hal tersebut. Saat itu juga kalian merasa bahwa masalah itu sangat besar sampai dirasa hidup kamu mau berakhir, padahal coba kalian pikirkan bahwa ada orang-orang di luar sana yang mempunyai masalah jauh lebih besar dari pada masalah kalian yang bisa dibilang kecil itu. Saya langsung kepikiran kepada orang yang menafkahi keluarganya dengan cara bekerja keras angkat batu, atau berjuang demi menghidupi orang tercintanya yang berbaring di rumah sakit. Saya semata-mata bukan mengarang cerita, tapi kalo kalian mau meliat sekitar lingkungan, pasti ada yang jalan hidupnya seperti itu.

Kemudian dilanjutkan dengan:

Hingga engkau mengerti tidak pernah ada manusia seberuntung dirimu
Yang berharap uluran tangan tak kunjung datang namun senyumnya tak pernah hilang
Jadi mulai sekarang cobalah tetap senang saat cobaan datang
Karna itu akan selalu datang dan hilang seperti hari siang dan malam.

Nah lirik ini mengajarkan bahwa kita harus menjadi orang yang pandai bersyukur, yakni mensyukuri karunia atau nikmat yang telah diberikan Tuhan untuk kita. Ketika kita diberi kesehatan kita harus bersyukur, dengan cara melakukan hal-hal baik, misalnya membantu orang tua, olahraga (kebaikan buat tubuh kita), beribadah (kebaikan buat jiwa kita) dsb, karena banyak orang di luar sana yang sangat berat untuk melakukan semua itu. Orang sakit yang terbaring di kasur rumah sakit adalah salah satu contoh orang yang susah melakukan itu semua. Kemudian contohnya adalah ketika orang-orang yang sedang mengalami musibah kebakaran rumah, hingga mereka akhirnya harus mengontrak rumah dan membiayai hidupnya dengan cara berdagang.
Jadi menurut llirik tersebut bahwa ketika kita mendapatkan ujian atau cobaan, kita harus tetap senang dan tenang, karena ujian atau cobaan itu pasti akan datang kepada diri kita, diibaratkan sepeti siang dan malam yang selalu datang. Kalau kalian mahasiswa itu seperti sedang kuliah yang setiap mata kuliahnya terdapat ujian di tiap semesternya, dan diakhiri oleh ujian sidang skripsi pada semester akhir.
Lalu dilanjutkan liriknya seperti ini:

Langkah manusia menjadi nyata, saat bertindak bukan berkata
Belajarlah  dari senyuman merekaaaaa
So common' people, Let's do it now

Lirik ini memberi arti  bahwa orang yang banyak bicara atau mengomentari sesuatu tanpa ada tindakan, sangat tidak bermanfaat, so jika pada detik kalian merasa seperti itu, artinya kalian harus mengurangi kebiasaan itu, karena mencoba suatu tindakan lebih berharga dari pada berdiam diri tanpa berbuat sesuatu.

Nah saat bagian reff , pasti sering mendengar lirik ini:

So give me your love
Your love
Your love
Common' people.

Jadi artinya, ayo bagikan kepedulian kalian terhadap orang-orang di luar sana yang sedang mengalami kesusahan,dan yang gak kalah pentingnya adalah cintai diri sendiri juga, jangan sampai karena hal-hal kecil atau masalah kecil itu bisa merusak diri sendiri. ok guys ?
Sebagai tambahan saya bakal kasih video hasil rekaman saat ada di festival GGMusik 2016 yang diadakan di Bandung Convention Center pada tanggal 6 april 2016:
*Kualitas video apa adanya*




Thanks :)
This is my oppinion about Maliq, How about you ?






12 Feb 2016

Malaysia ! I'm comming..

Lanjutan....
Malam mulai menyelimuti kelelahan kita dan pagi menyambut kita dengan diberikannya udara yang segar dan sinar matahari yang hangat. Waktu menunjukkan tepat jam 6 pagi kita masih di bawah aurora perjalanan. Kondisi udara kereta yang dingin, berdampak pada tubuh yang sedikit mengigil karena posisi tidur di double decker paling atas, yaitu itu dekat dengan lubang saluran AC nya ! Brrrr..
Setelah terbangun dan tersadar saya langsung tancap gas untuk bergegas ke kamar mandi di KTM, untuk menyetor (you know what i mean hehe) dan setelah itu lekas ambil Wudhu. Sholat Subuh  dilaksanakan di tempat tidur kereta. Guys ! Waktu Malaysia itu ternyata berbeda lebih lambat 1 jam dengan waktu Indonesia. Jadi jam 6 pagi di Malaysia sama seperti jam 5 pagi di Indonesia. Masih gelap suasana di luar sana.
Ketika saya melihat sekitar gerbong kereta, teman-teman saya ada yang masih asyik dengan dunia mimpinya, ada yang sedang siap-siap, ada yang sedang sholat juga. Setelah memperhatikan teman-teman, saya melihat seorang Dewi ini panik sendiri, katanya takut kelewat Stasiun KL Central nya, hmmm benar juga sih, tanpa pikir lama akhirnya saya buka aplikasi Google Maps secara Offline (karena tidak bisa connect internet) dan tentu dengan mengaktifkan GPS nya, dan setelah dilihat ternyata masih belum sampai di KL Central alias masih jauh perjalanannya. Kemudian akhirnya sekitar jam 7 pagi waktu Malaysia kita sampai di Stasiun Sentral Kuala Lumpur dengan selamat dan kondisi badan yang fit. 
Suasana di pagi hari di Statisun Sental Kuala Lumpur

Sesampainya disana kita langsung cari tempat untuk breakfast, tepat di dekat naik/turun penumpang kereta ada sebuah restoran fastfood yakni KFC. Kami memilih sarapan disana, karena harga atau biaya nya terbilang cukup murah, satu porsi sarapan yang di dalamnya ada nasi, ayam, dan kopi cuma mengeluarkan 4 RM (Ringgit) 4RM = 14 Ribu Rupiah, ini tentu sangat berbeda jauh jika kita di Singapore yang memakai Sing. Setelah sarapan, kita pergi ke Money Changer buat menukarkan uang Sing Dollar ke Ringgit Malaysia (RM), dan tidak lupa kita semua membeli kartu provider internet.

1GB percuma sepanjang hayat

Saat pergi ke mini market masih di area KL Sentral, kita ditawarkan oleh SPG berupa perdana internet dengan provider U-Mobile Power, ini mungkin yang provider dengan harga yang paling murah di mini market tersebut (sempat liat perbandingan harganya dengan provider lain). Harga kartu perdana U-Mobile yaitu hanya 10 RM dapat 1 GB Percuma loh ! (Gratis 1 GB maksudnya)
Nah saat registrasi internet, kita harus menunjukan passport ke petugas penjualnya. 
Selesai dari tempat tersebut kita langsung bergegas untuk beli tiket MRT seharga 1,3 RM yang berbentuk koin dengan tujuan perjalanan ke Pasar Seni. 
Suasana menunggu kereta

Setelah sampai di Pasar Seni kita semua langsung berjalan kaki menuju tempat penginapan (tidak jauh lokasi dari stasiun kereta), penginapan tersebut menurut saya sangat recommended untuk yang hobi backpakeran, info penginapan tersebut didapat dari teman saya si Dewi, dia sebelumnya kepoin dulu penginapan-penginapan murah yang ada di Malaysia sampai akhirnya dapat penginapan yang recommended bernama Marquee. Lokasinya strategis, yakni dekat dengan pusat dan keramaian kota, keluar pintu dari guest house langsung berada di jalan Pasar Seni yang merupakan tempat penjualan aneka barang seni atau cinderamata oleh-oleh dari Malaysia. 
Pasar Seni KL Malaysia
Saya rasa guest house ini merupakan tempat yang terbaik sebagai tempat menginap, disamping mempunyai lokasi yang strategis (gak terlalu jauh dari statisun) juga tempatnya nyaman dan bersih, dan yang terpinting kita semua dapat breakfast juga loh ! Even we got only roti selai beserta minumnya teh dan kopi. Dan  untuk harganya sangat bersahabat yaitu sekitar 28 RM untuk 1 kamarnya yang menampung 6 orang  :D. 

Tempat tidur double decker
Karena keterbatasan ruangan jadi saya cuma berhasil mendokumentasi foto tempat tidurnya nih. Maybe someday when i have to backpacker to Malaysia for twice i'll choose this place as a temporary house ! hehe

11 Feb 2016

Singapore ! I'm Comming...




Merlion Park
          Ya, meski sudah mainstream, tapi honestly di umur ke 20 tahun ini saya baru menginjakan kaki di negara orang, Singapore. Negara yang tidak lebih luas dari Kabupaten Bandung. Pertama kali saya ke Singapore, saya tiba di Pelabuhan Tanah Merah sekitar jam 11 am dan langsung jalan menuju imigrasi Singapore yang berada di dalam gedung pelabuhan tersebut. Sampai di sana saya menunjukan passport dan ktp untuk pemeriksaan. Dari jumlah total 7 orang , hanya saya dan dewi yang lolos pada pemeriksaannya, (mungkin  saya dan si dewi punya chemistry petugas imigrasinya apaan sih), dan 5 orang temen saya (Vero, Ipong, Fakhri, Tania, Butet) diperiksa dan dicek ulang oleh petugas yang berada di samping pinggir. Sekitar 10 menitan akhirnya dipersilahkan untuk keluar dari pemeriksaan dan bisa melanjutkan perjalanan. (hati-hati jangan mengambil foto sembarangan saat pemeriksaan di imigrasi, ada fine nya).


SBS Transit
Ketika saya dan temen-temen sudah keluar dari gedung pelabuhan tersebut, saya dan teman - teman langsung merasa kebingungan untuk mencari kendaraan transportasi publik. Kalo di Indo sih banyak taxi yang menawarkan/berjajar, disana hanya ada beberapa taxi dan ternyata setelah menanyakan ke supir taxi untuk mebawa kami ke pusat kota harga yang ditawarkan mahal sekali, katanya $s 50 Cuma buat ke 1 destinasi aja, artinya sekitar 500rb dan kalo dibagi rata 7 orang, masing-masing bayar  $s 7 . Taxi disana memakai mobil biasa yang bisa cukup 7 orang (seprti Inova). Tanpa pikir panjang kita menolaknya dan langsung mencari alternatif  bus karena harganya jauh lebih murah. Hal bodoh yang pertama kita lakukan adalah salah menunggu, dimana saat itu situasinya kita kebingungan mencari halte bus, maklum baru pertama kali kesini hehe. 
Dengan semangat dan perjuangan 45, kita menyusuri jalan keluar, akhirnya kita menemukan Bus SBS (Singapore Bus Transit), tapi bus itu gak berhenti di depan kita melainkan tetap jalan, padahal kita orang ni mau naik. Setelah dipikir-pikir ternyata kita menunggu bus gak pada tempatnya (halte) sehingga bus itu ya tetap maju. Saat kita mengejar bus di halte  itu, bus tersebut ternyata langsung maju tanpa melihat ada penumpang yang akan naik.  Kita semua pada tertawa bodoh, iya jelas kita berada di tempat yang buat nunggu bus, yang seharusnya kita menunggu tepat di tempat halte bus nya. Setelah melihat petunjuk informasi bus, ternyata bus yang arah ke Bedok itu dengan kode 225w ada setiap 10 menit sekali (sangat efisien). Patut diacungi 2 jempol tangan !  
Akhirnya setelah menunggu 10 menit, Bus SBS kunjung datang dan kita tanpa pikir panjang langsung menaiki bus tersebut. Ada yang unik dari sistem pembayaran di Bus SBS ini , jadi masyarakat Singapore telah mempunyai semacam kartu SBS yang sistemnya adalah autodebit yang diperuntukan untuk pembayaran Bus SBS. Ketika naik bus mereka hanya menempelkan kartu tersebut ke sensor yang nantinya saldo mereka akan terpotong secara otomatis. Nah untuk wisatawan diharuskan membayar secara cash  dengan memasukan uang sen (koin)  ke kotak yang sudah disediakan, nantinya tiket akan otomatis keluar. 
Ketika kita gak punya uang koin, kita semua sempat bingung untuk melakukan  cara pembayarannya gimana dan dengan memberanikan diri saya bertanya langsung ke drivernya “Can i use this for pay the ticket sir ?” Saya saat itu sambil membawa dan menunjukan uang kertas $2, terus driver berbicara kepada saya dengan menggunakan bahasa mandarin yang jelas saya gak tau artinya apa. DIsitu saya  keder  mau bayar ditolak, gak bayar takut terkena denda atau hukum. Dengan berani (lagi) saya bertanya kepada driver tersebut yang pertanyaannya sama persis, dan si driver Cuma bilang “Please sit sir !” yasudah saya duduk dan memberitahukan kepada teman-teman bahwa kita disuruh duduk aja, tapi saya masih bertanya-tanya apa maksud driver itu, apakah saya duduk terlebih dahulu, kemudian bayar, seperti naik angkot atau karena si driver ngejar waktu tanpa ngejar setoran, heran juga. 
Ketika kita semua sampai di St. Bedok dan hendak turun, saya menyempatkan bertanya lagi ke driver bus tersebut untuk membayar tarif bus dengan menyodorkan $s2 kertas, kemudian saat ku tatap wajah sang drivernya dan gesture tubuhnya seolah-olah saya disuruh turun langsung tanpa harus membayar. Oke lah kalo begitu, saya anggap dia / perusahaan nya sudah kaya, jd gak perlu kejar setoran ha ha ha.
Setelah sesampainya di St. Bedok kita langsung pergi ke stasiun LRT (Light Rapid Transit) untuk menuju daerah  Bugis Street dengan kode EW 12 (Green Line ). Sebelum naik LRT kita diwajibkan mempunyai atau membeli tiketnya.



Tiket MRT/LRT
Distasiun kita membeli tiket dengan sistem komputerisasi, artinya kita memilih dulu keretanya (MRT atau LRT), setelah itu tujuannya, dan terakhir baru pembayarannya. Setelah memasukan sejumlah uang yang telah ditentukan oleh sistem, baru akan muncul tiketnya. Ohya tiketnya berbentuk kartu nama dan berbahan kertas, tapi canggihnya tiket itu bersinkronisasi dengan sesnsor yang ada di pintu masuk/keluar. Jadi ketika kita mau melewati pintu penjaga, kita cukup menempelkan kartu tiket tersebut, dan otomatis pintu akan terbuka. Canggih wa.



Suasana Bugis Street
Kenapa kita langsung meluncur ke Bugis Street ? alasannya kita mau langsung belanja, biar gak sia-sia waktu one day trip kita di Singapore .
Setelah belanja saya cek saldo di dompet ternyata kalap juga nih belanja buat oleh-oleh menghabiskan sekitar 500rb untuk pembelian baju, tas , miniatur singapore, jam, pokoknya yang murah-meriah aja. Baju $s 10 for 3, tas $s 10 for 4.

Di Bugis Street ini susah buat nego harga, karena mereka udah menyantumkan harga tiap barangnya. Jadi kalau mau kesini anggarkan uang itu wajib, kalo gak dianggarkan bisa-bisa kalap.

Handbook
Ohya kalau mau jalan-jalan jangan lupa bawa Singapore City Map yang bisa didapatkan secara gratis, biasanya tersedia di tempat-tempat transit. Bentuknya semacam flyer/handbook. Di dalamnya banyak sekali informasi terkait kepariwisataan Singapore, dari mulai map, jadwal bus, destinasi wisata, fasilitas pendukung, hingga paket tour.
Setelah kita semua lelah belanja di Bugis, kita langsung cari tempat untuk makan siang. Semua sepakat kalau di restoran kita takutnya ada makanan yang gak halal, jadi kita prefer ke fast food saja. Gak jauh dari Bugis Street kita menemukan restoran fast food Mang Donal (beda ya bukan yang di Katapang kabupaten bandung). Disitu saya pesan  Burger dan French Fries sama minuman nya,total $s 5, dirupiahkan sekitar 50rb. Saya pikir Mang Donal nyediain nasi seperti di Indo, ternyata disana tak ade nasi, jadi ya pakai French Fries.
Habis dari daerah Bugis, selanjutnya menuju daerah Marina Bay dengan naik LRT dari Bugis (EW12) ke tempat transit Raffles Place (EW14), kemudian disambung dengan MRT (NS26) Marina Bay. Marina Bay ini tempat yang wajib dikunjungi kalo ke Singapore, udah tau kan alesannya ? yap, benar, tempat tersebut adalah Icon dari Singapore yakni patung Singa Putih yang memancurkan air, patung tersebut dinamakan Merlion. 
Setelah sampai di stasiun Marina Bay, akhirnya kita bergegas untuk keluar dari stasiun tersebut, dan apa yang terjadi, saat itu kondisinya sangat melebihi ekspetasi. Kita tidak sampai di Marina Bay mlainkan sampai di belakang gedung Sky Park (gedung yang ada perahu di atasnya) persis di belakangnya, jadi kaget juga kenapa bisa muncul di tempat yang sangat dekat dengan gedung tersebut. Mau ambil foto pun gak bagus, karena kalo difoto pasti gedungnya ga kebawa full. Contohya seperti dibawah ini :D
Realita yang tidak sesuai dengan Ekspetasi
FYI Gedung Sky Park ini mempunyai 57 lantai yang diperuntukan untuk convention, exhibition, casino, shopping, restaurant, museum, hotel. Dan yang lebih menakjubkannya lagi ada kolam infinity di bagian atasnya.

Candid nih
Singkat cerita, kita semua pada penasaran untukmenemukan tempat yang pas untuk foto-foto di daerah Marina Bay, so we decided kembali ke stasiun dan naik lagi LRT ke arah Marina Southnya, yang ternyata itu malah lebih jauh untuk menjangkau lokasi strategis Marina Baynya. Tak payah, terpaksa dengan semangat 45 kita berjalan jauh sekitar 20 menitan untuk sampai di Marina Baynya dengan membawa buah tangan atau ten-tengan yang didapatkan dari Bugis Street.

Hausss
Setibanya disana saya mengalami dehidrasi dan tanpa pikir panjang langsung saja meminum air dari semprotan Merlion nih.

Just for your Information bahwa pembuatan rancangan Master Plan untuk Marina Bay Waterfront itu didesain oleh Ridwan Kamil selaku wali kota Bandung. So proud of him !!
Sorry fotonya gak cerah, maklum saat kita disana saat hujan akan turun. FYI jangan lupa sediakan air minum yang banyak, karena disana saya beli satu botol mineral water 600ML di mini market sekitaran Marina Bay seharga $4 atau 40rb, maka dari itu saya bertiga patungan untuk beli satu botol mineral waternya. Tak payah e


Mix face between happy and tired
But Finally this is awesome place with awesome friends, tempat strategis buat foto nya, di depan ya, di depan gedung itu tuh.. :D

Ini adalah 6 teman saya yang pergi backpackeran ke Singapore pada hari senin tanggal 11 januari 2016. Dari sebelah kanan saya sendiri (pakai kacamata), butet, dewi (yang pegang tongkat narsis), ipong, banyol, vero, dan Tania. Meskipun lelah untuk lari dari kenyataan jalan, tapi kita masih bisa tersenyum. :D
Gak kerasa waktu berlalu begitu cepat , dan jam sudah menunjukan pukul 6 sore, itu artinya harus ready to go to Woodlands ! Kurang puas sih keliling negara mungil ini, maybe someday, kalau ada rezekinya, waktunya,  saya akan kesini lagi untuk explore destinasi wisata yang lebih banyak. 
Ohya Woodlands itu adalah tempat transit buat yang mau pergi ke Johor Baru, Malaysia. Kondisi saat itu saat kita hendak ke Woodlands, di stasiun MRT adalah kondisi yang benar-benar padat, pasalnya saya berbarengan dengan jam pulang kantor, dan dahsyatnya adalah kepadatan manusia-manusia yang bejubun saat itu di stasiun bawah tanah. Mungkin kalau di Indo adalah kemacetan di Jalan Raya saat jam pulang kerja.
Di Singapore ini memang patut diacungi jempol untuk kedisiplinannya dan kebersihannya, karena saat kita hendak naik/turun menggunakan eskalator, posisi kita harus di sebelah kiri bagi yang santai, dan posisi sebelah kanan untuk yang sedang terburu-buru, dan kondisi ruangan stasiun bawah tanah sangat bersih, layaknya ada di dalam mall. Untuk naik MRT ke arah Woodlands kita harus membeli tiketnya lagi, sekitar $s2 dengan rute tujuan NS9 (Woodlands) dan melewati 16 stasiun/pemberhentian. Cukup lama juga kita berada di MRT  dengan posisi bediri, dan terbilang crowded. 
Ohya ternyata ketika saya masuk ke MRT ini dan mengamati masyarakat singapore, mereka semua sudah autis gadget sekali, semua orang asyik memainkan smartphonenya, so gak ada satupun yang mengobrol dengan teman atau kerabatnnya.


Denda nih
Terus yang harus diperhatikan adalah larangan-larangan yang gak boleh dilakukan ketika berada di MRT, salah satunya adalah minum dan makan. Suatu ketika saat saya yang benar-benar merasa haus, dengan santainya saya minum air dari Tumbler yang disimpen di tas. Beberapa saat kemudian.... JRENGGGG. Saya dipanggil sama..... si Ipong sambil nunjukin tangannya ke arah keterangan larangan. Bahwa kalau minum air di kereta bisa kena denda / Fine sekitar 5 juta rupiah. At this moment saya langsung keringetan dingin dan gak enak hati, berharap gak ada cctv yang memantau atau ada orang yang laporin dan saya berdoa supaya gak bermasalah saat di pintu keluar stasiun. Akhirnya gak kerasa sampai juga di Stasiun Woodlands dan saat di pintu keluar, alhamdulillah gak ada teguran atau sanksi dari petugas. Lain kali  harus lebih hati-hati kalo mau melakukan sesuatu.


Lanjut kita jalan menuju arah terminal bus untuk naik bus arah JB Center, dan di sana kita menemukan bus dengan harga $s1.8 atau 18ribu. Saat dalam perjalanan, gak lama kemudian terjadi kemacetan yang saya pikir ini adalah hal wajar seperti Jakarta, ternyata saat kemacetan itu semua orang pada turun, kita semua heran kenapa semua orang pada turun, gak lama kemudian ibu-ibu yang membawa anak duduk di belakang saya bilang, bahwa kita harus chop/cap passport dulu. Okelah kalo begitu kita langsung turun menuju kantor imigrasi Singapore. Goodbye Singapore, Thanks for giving us the best experience.

Sehabis dari tempat tersebut, kita  melanjutkan lagi perjalanan dengan bus yang sama dan kemudian saat di perjalanan tiba-tiba terjadi kemacetan lagi, dan ceritanya sama dengan sebelumnya. Ternyata kita diwajibkan (lagi) untuk chop passport di imigrasi Malaysia. Perbatasan Singapore dan Malaysia itu dihubungkan dengan satu jembatan sungai saja. Setelah itu kita harus naik bus lagi untuk menuju JB sentral dengan tarif yang berlaku mata uang Malaysia yakni Ringgit, masing masing dari kita dikenakan tarif 2RM untuk busnya. Saat kita menunggu di stasiun arah mau ke JB, saya menyempatkan mengobrol dengan ibu-ibu asli Malaysia, ternyata dia punya tujuan yg sama. Saya dikasih informasi jalan menuju ke stasiun JB sentral, dan pada akhirnya saya juga sempat dikasi koin atau sen oleh ibu-ibu itu.. baiknya..

Sekitar 1 jam kurang kita sampai di Stasiun JB Sentral, disana kita langsung cari stasiun KTM (Keretaapi Tanah Melayu) untuk pergi ke Kuala Lumpur. Ada banyak pilihan kelas di KTM, dari mulai kelas ekonomi tempat duduk standard, ekonomi kasur tidur, eksekutif tempat duduk, dan eksekutif kasur tidur. Pada waktu itu sebelumnya si dewi hendak booking tiket yang ekonomi kasur tidur di web, tapi ketersediaannya sudah abis. 
Dari sanalah saya mempunyai bad feeling, bahwa kita semua gak bakal kebagian yang ekonomi kasur tidur. 
Saat itu  takdir berkata lain, saat saya dan si dewi menuju petugas loket KTM, katanya yang ekonomi kasur masih tersedia untuk 7 orang. Wah bahagianya saya saat itu ketika mendengar masih available for 7 person, karena sudah terbayang 8 jam perjalanan kalau kebagian tempat duduk, pegelnya hehe, mending dipakai untuk tidur di kereta agar esok harinya fresh. 
Tanpa pikir panjang kita tebus tiket itu seharga 39 RM. Akhirnya kita semua bisa tidur di kelas ekonomi kasur tidur  lantai 2. 
Sebelum tidur boleh foto doeloe kali. 

suasana di KTM (kereta malam)

6 Feb 2016

Last Day di Pulau Bintan 02

Tumpukan Kasur di Living Room

       Hari ini gw dibangunin seseorang alarm hp jam 5.20 pagi, abis tu gw ga lupa ngebangunin temen2 gw yang request semalem minta dibangunin pagi hari, yaitu si fadel karena dia mau ke Batam buat pulang ke Bandung. Abis si fadel gw bangunin si Agus sama si Buyung yang mau sholat subuh berjamaah. Tapi si Buyung ni udah dibangunin malah tidur lagi (teru dia), so gw jd sholat berjamaah sama si Agus. Setelah sholat subuh gw langsung mandi, packing barang-barang, dan beres-beres ruangan lihat di foto udah rapih tumpukan kasurnya. 
Bli Wayan
          Lalu sebelum gw pergi ke Lobby, gw diajak sama Tania ke bawah buat ketemu sama Bli Wayan  (Bli Wayan ini staff SRA yang baek banget sama gw dan tania, kalo udah ngobrol pas waktu lunch atau dinner bisa berjam-jam), dan pas ketemu ternyata kita dikasih sarapan sama dia yaitu Mie Tarempa (mie khas bintan). Rasanya enak beud, karena mie itu mereka yg buat sendiri, selain itu gw lagi laper (maklum ga dikasih breakfast lagi di kantin) Thanks bli udah memakmurkan kehidupan perut kami. Abis itu Jam 8 paginya gw standby di lobby disana gw ngisi formulir buat keperluan ferry yang semacam kartu imigrasi buat di singapore, terus ga lupa juga buat nukerin uang $ singapore .
Pa candra
       Abis itu Jam 8 paginya gw standby di lobby disana gw ngisi formulir buat keperluan ferry yang semacam kartu imigrasi buat di singapore, terus ga lupa nukerin uang $ singapore . Just for Your Information bahwa kita dapet harga tiket ferry terminal seharga 250 rb yang kalo normalnya buat wisman (wisatawan manca negara) sekitar 400 rb. Beruntungnya temen gw si Dewi (kalo disana di panggil Arum) kenal sama bos Finance, so 7 orang dapet tiket ferry harga mahasiswa. Thanks ce-es udah ngurusin pertiketan dan thanks pa candra udah acc pertiketannya, terbaek :D.




detik-detik akhir di BBT
        Jam 8.30 gw langsung berangkat ke BBT (Bandar Bentan Telani) pake bus Nirwanakian warna putih, yaitu bus yang sering gw taikin ketika gw mau kerja di Kelong, Spice, dan kalo ke Pujas juga, dan saat itu adalah yang terakhir gw naik bus Nirwanakian. Sampai di BBT, beberapa temen-temen gw yang dari Sahid dan smk 1 bintan pada dateng buat perpisahan sama kita yang mau pergi ke Singapore. Sedih ya... Gengs makasih buat semuanya, semua kebaikannya. Berharap kita bisa ketemu lagi suatu hari nanti. How lucky i’m to have something that makes sayin’ goodbye so hard. Ya itulah hidup dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan, but life’s must goes on bro !!

di dalem ferry
Setelah perpisahan itu gw nukerin lagi uang Sing Dollar di BBT, karna ternyata masih ada beberapa ratus ribu lagi coi, dari pada nganggur ya mending ditukerin. Moment yang menyedihkan adalah ketika gw nukerin uang rupiah yang tebel menjadi beberapa lembar Sing Dollar aja gengs. Gak lama kemudian langsung gw dan 6 orang temen gw masuk ke BBT buat Check-In, di dalem gw dicek surat-suratnya(sama petugas imigrasi), dan 9.30 gw meluncur to Singapore !!
Suasana di dalem ferry nyaman banget coi, bersih, sejuk, dan pelayanan petugasnya oke.
Nyebrang dari BBT ke Singapur kurang lebih sekitar 1 jam dengan kondisi ombak yang bersahabat. 
Sekian ceritanya last day di Pulau Bintan, next and soon lanjut cerita di Singapur ! 







Last Day di Pulau Bintan 01

         Hari itu, tepatnya hari Senin tanggal 11 Januari 2016 adalah hari terakhir saya di pulau Bintan, hari dimana kita semua sebagai trainee Nirwana harus berpisah. Rasanya campur aduk, sedih udah jelas karena kawan selama 5 bulan yang selalu ada, yang bernafas satu ruangan sama kita, sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri, karena susah senang kita berbagi bersama, dan finally sekarang harus berpisah. Saking saya anggap sebagai keluarga sendiri, saya rela buat bagikan ke mereka sebagian barang-barang saya sebagai kenang -kenangan mereka (yang lain pun begitu). Selain itu saya harus berpisah juga sama seseorang yang saya anggap sebagai motivasi saya selama disana. Itu sekilas hal sedihnya.


dari ujung kiri: Hendra, ijal, Nopi, zandi, fatah, gw yg pake kacamata, salomon, ajid, tomi
          
MoveOn ke hal senengnya nih, yang jelas hal senengnya saya sudah bebas tugas ojt di departement FB Service. Back to the past, sebenernya saya ojt bukan mau di departement itu, tapi karena pihak sana yang menentukan, terpaksa jadi saya ambil, dan perhaps God give me a reason to take this job. Pertamanya sedih sih harus menerima kenyataan bahwa saya jd anak Service, tapi ketika saya melihat teman-teman saya yang lebih parah kerjaannya, disitu saya bisa bersyukur dan lama-lama saya bisa menerima pekerjaan di FB Service. Saya enjoy-in pekerjaan tersebut meskipun cape banget kerjaannya apalagi saat fixed season, dimana tamu yang datang ke restoran sangat bejubun, beuh rasanya banting tulang atau tulang dibanting nih. Tetapi disana saya dapat pengalaman banyak dari mulai harus beradaptasi dengan lingkungan kerja atau staffnya, cara komunikasi, menyicipi makanan baru, dsb. Jelas ini tidak didapatkan di bangku perkuliahan. Staff fb service ini friendly banget (yaiyalah jelas ada trainee yang mau membantu), udah gitu karakternya aneh-aneh. Ada yang sèdèng, ada yang degil, ada yang teru, ada yang alim, ada juga yang mesum, ada yang angen-angenan, dan ada juga yang sesuai SOP banget, pokonya campur aduk.  Dari beberapa staff di foto itu yang alim cuma si bang novi hahaa. Disana saya harus bisa membaur tapi dengan catatan gak kebawa-bawa pergaulan yang menyimpang. Di sana jika ada waktu luang saya ngobrol segala macam hal dari mulai mengobrol tentang tamu , pergaulan, agama, politik, musik, sampai bahan bangunan rumah. 
Staffnyadisana  mau  mengajari berbagai hal (terkait dengan pekerjaan) dan kalau ada tips ya bagi-bagi. Disana saya bisa mencicipi makanan dari mulai yang murah sampai yang mahal, dari makanan india (yang bawangnya overload) sampai makanan seafood (yang gurih-gurih enyoi). Terus jika ada makanan lebih ya saya bungkus buat buaya-buaya yang kelaperan di dorm. Disamping tentang makanan saya juga sedikit tahu tentang minuman-minuman nya,  dari mulai yang non alkohol sampai yang beralkohol, dari mulai minuman yang paling murah mineral water seharga 30ribu sampai minuman beralkohol berjuta-juta rupiah harganya. Selain makanan dan minuman saya bersyukur juga bisa memperlancar komunikasi saya dengan mempraktekan langsung ke tamu asing, dari tamu yang biasa-biasa sampai tamu yang bening seperti pakai anti gores. Berkomunikasinya bahasa inggris,  saya yang awal-awalnya kikuk kalo ketemu tamu bule “saya harus bicara apa nih” tapi dengan seiringnya waktu, lama-kelamaan saya bisa mengajak ngobrol tamu bule tersebut hehe meskipun gak luas pembicarannya, yg penting saya sudah mencobanya dan bisa. 
Lebih terkesan lagi ketika saya mengajak ngobrol tamu jepang, pada perjalanan menuju resort tetangga, saya merasa sangat gembira sekali karena pembicaraan kami sangat nyambung (pake bahasa inggris) dan dia merasa seneng, terus pada akhirnya dia mengajak saya  liburan ke Jepang. Ya apa boleh buat saya menanggapi nya menolak secara halus, mungkin lain kali saja ketika saya sudah bebas tugas (padahal kepingin bangetlah). 
Akhirnya dia minta kontak fb saya, setelah itu saya kepoin dia dan wooo ternyata pekerjaan dia adalah TV Produser. Who knows that someday i go to Japan ? and i’ll contact her. Hehehe. 

      Terus foto yang ini adalah saya sedang bersama Manager FB Service, foto sehais tampil di acara Staff Party, dan unpredictable  he got  1st best staff performance. Bangga juga dengan dept FBS, padahal saat staff performance disana banyak yang bagus-bagus penampilannya, dari mulai menampilkan drama komedi, dance, sampai yang nyanyi solo. Tapi dengan beruntungnya dept FB Service bisa mengalahkan semuanya, berkat si pak Indra ini yang perform totalitas langsung dengan 3 orang staffnya. Pada saat itu saya juga habis menampilkan musik tradisional sunda (arumba), dan kita trainee membawakan lagu laskar pelangi & goyang dumang. 
Dari situlah saya langsung dikenal banyak staff dengan main musik angklungnya. Cielah padahal saya cuma main angklung alakadarnya, sebagai pelengkap musik. 
Berikut cuplikan kita semua trainee saat perform on the stage: http://youtu.be/EFRj3nF14ww

Back to the point
Last day di pulau bintan ini sangat sedih sekaligus menyenangkan. ya betul menyenangkan karena saya akan balik ke Bandung lagi, bertemu sama keluarga, teman2, rumah beserta isinya, meskipun Ga ada someone special nih (belum ada).  Tapi hal yang paling saya tunggu -tunggu adalah saya bisa pergi ke luar negeri, tepatnya keluar pulau (nyebrang pulau) sih karena lokasi nya ga jauh sama pulau Bintan. Yap saya pergi sama 6 orang teman ke negara tetangga yaitu Singapore dan Malaysia. yes!

Jadi inti dan hikmahnya dari semua ini adalah “Gak semua yang saya inginkan bisa terwujud dan Gak semua yang saya takuti bakal terjadi” itu kata pepatah kerennya. 
Lalu kata AA Gym "hidup itu harus  dijalani, syukuri, dan nikmati".  
next and soon to part 02.



Anugrah terindah

Sabtu, 3 Juni 2023 adalah hari di mana yang tidak pernah terlupakan, karena anugrah itu datang, putra pertama kami lahir.  Semoga menjadi an...