5 Jun 2019

Meneladani sifat baik Ibu. Mom, you are my everything.

Mom, you are my everything

Kata-kata tersebut merupakan ungkapan seorang anak yang sangat mencintai ibunya. Ibu adalah segalanya, tentu setelah Allah dan Rasulnya.
Kini usianya sudah 59 tahun, kerut di wajahnya semakin banyak, dan kondisi tubuhnya tidak prima seperti dulu kala. Namun semangat Ibu untuk berbuat baik tidak pernah berkurang sedikitpun. Ia masih kuat mengajar di Sekolah Dasar dengan membawa motor Supra X 125 warna merahnya. Ia sanggup menjalankan tugasnya dengan menghadapi cuaca yang tidak menentu, kadang panas terik, hujan, banjir. Macet di jalan raya sudah bukan sesuatu yang aneh. Setiap hari ia menempuh perjalanan Dayeuhkolot-Situgunting dengan hati yang ikhlas, meskipun terkadang ia menggerutu dengan kondisi tubuh yang sudah menua itu. 

Ibu jasamu sangat besar, tidak hanya mendidik muridnya di sekolah, tapi ia juga mendidik anaknya yang di rumah, hingga tidak terasa kini usia saya yang mencapai 24 tahun.
Mendidik dari cara Ibu adalah bukan hanya perintah atau omongan belaka, ia terlebih dahulu memberikan contoh yang baik sebelum menyuruh. 
Setiap harinya, Ibu selalu memberikan nasihat yang baik. Kata-kata yang paling berharga dan selalu dikenang adalah; kalau ada masalah harus sabar, jangan lupa sholat, dan perbanyak sedekah, karena menurut Ibu dengan semua itu maka ketika kita ada masalah sebesar apapun, insyaaAllah Allah akan menolongnya, karena pertolongan Allah datang bagi hambanya yang taat beribadah.

Di usia yang sudah menginjak 59 tahun ini, Ibu gemar sekali bersedekah kepada orang-orang sekitar, baik di lingkungan sekolah, di jalanan, maupun di lingkungan rumah. Di lingkungan sekolah ia suka berbagi makanan dengan siapapun, misalnya ketika beli makanan, ia selalu menyempatkan membeli lebih dari satu, yakni agar rekannya bisa memakan makanan bersama-sama. Selain itu Ibu juga suka bercerita bahwa ia suka menyisihkan uangnya untuk diberikan ke penjaga sekolah, mengingat penjaga sekolah hanya mendapatkan gaji di bawah UMR. Maka tidak heran dengan kebaikannya, Ibu suka bercerita banyak dibantu teman-temannya, dibantu mengurusi administrasi sekolah, nilai anak-anak, rapot, dsb.

Di perjalanan, Ibu juga gemar bersedekah kepada tukang parkir dan tukang yang mengatur lalulintas di pertigaan. Ia kadang suka mengasih lebih dari yang seharusnya ia bayar. Bahkan ia sampai kenal dengan nama tukang parkirnya, pun sebaliknya.

Di lingkungan rumah, Ibu gemar bersedekah dengan tetangga rumah depan, samping, dan belakang. Jika ada makanan lebih atau ada buah-buahan hasil kebun (pepaya, sirsak, dan belimbing), ia tidak lupa untuk membagi-bagi ke tetangga. Selain itu, anak-anak kecil suka Ibu kasih uang Rp 2.000 an per orang, hingga sampai anak-anak tersebut sudah menunggu di pintu pager saat Ibu pulang untuk membukakannya, bahkan ketika bulan puasa kemarin (1440H) anak-anak yang membangunkan sahur dikasih uang saat melintasi jalan depan rumah. 

Ibu di dalam keluarga sangat berperan penting, dari mulai menjadi pendidik dan pemberi contoh yang baik, koki yang handal, pengatur keuangan, tempat curhat, suka bersih-bersih, dan juga seseorang yang taat beribadah. Maka tidak ada kata yang pantas diungkapkan seorang anak kepada Ibu kecuali 'Ibu adalah segalanya'. 

Ibu selalu menerapkan prinsip kepada anaknya "Ilmu itu cahaya, bodoh itu bahaya". Maka dengan sekuat tenaga Ibu berusaha menyekolahkan anaknya hingga ke tingkat bangku perkuliahan, karena yang Ibu mau anak-anaknya harus hebat, melebihi dirinya. Salah satu cara untuk mendapatkan Ilmu adalah dengan sekolah setinggi-tingginya agar mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang luas, yang diharapkan menjadi cahaya penerang kehidupan anaknya. Sebaliknya jika kita tidak mencari ilmu, maka kebodohan akan hinggap dan itu akan menjadi bahaya bagi setiap langkah yang akan ditempuh dalam kehidupan anaknya.

Setiap sholat, saya selalu menyempatkan untuk mendoakan Ibu agar selalu diberikan kesehatan, kelancaran dan kemudahan dalam hidupnya.  Terimakasih Ibu telah menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, semoga doa-doamu menjadi cahaya penerang kehidupan yang membimbingku pada jalan yang semata-mata untuk meraih ridhaNya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda :

Anugrah terindah

Sabtu, 3 Juni 2023 adalah hari di mana yang tidak pernah terlupakan, karena anugrah itu datang, putra pertama kami lahir.  Semoga menjadi an...