Mahasiswa sedang praktikum di Lab Komputer |
Tidak pernah terfikirkan pada saat saya kecil dahulu
berkeinginan sebagai seorang pengajar. Dari kecil saya justru berkeinginan
menjadi seorang pengusaha, apapun itu jenis usaha nya yang penting bisa
berjualan. Waktu berlalu begitu cepat hingga akhirnya saat saya duduk di bangku
perkuliahan, saya merubah pikiran dan cita-cita. Awalnya saya tertarik dengan
dunia bisnis, namun lama-kelamaan setelah belajar dan mempraktikan bisnis,
ternyata di dalam hati saya yang paling dalam berkata bahwa saya tidak passionate
menjadi seorang pebisnis atau pengusaha. Semakin dipikirkan, saya menemukan
jawaban kenapa saya tidak passionate menjadi seorang pebisnis atau
pengusaha, yakni diantaranya saya tidak cukup percaya diri, tidak mau mengambil
resiko yang besar, tidak punya modal yang cukup, dan channel terbatas. Tidak
banyak pengalaman bisnis saya, tapi setidaknya saya tahu dan pernah mencoba untuk
bisnis kecil-kecilan, diantaranya adalah jasa cetak foto, penjual jus di car
free day, penjual boneka wisuda, penjual balon huruf, penjual dorayaki, dan
terkahir sebagai desainer poster.
Setelah mencoba semua itu, sebetulnya saya
ketagihan dan tidak ingin berhenti berbisnis. Namun karena saya susah menemukan
orang yang punya visi yang sama dengan saya, akhirnya saya memutuskan untuk
tidak melanjutkannya lagi sebagai seorang pebisnis.
Singkat cerita, di masa perkuliahan saya sering
sekali berinteraksi dengan para dosen, karena kerap kali saya diberi amanah
sebagai ketua kelompok, ketua kelas, dan koordinator praktikum yang itu semua
membutuhkan komunikasi atau koordinasi dengan para dosen, sehingga terjadilah
interaksi yang cukup intens dengan dosen. Seiring banyaknya interaksi dengan dosen,
itulah awal mula saya mulai menyukai dunia pengajaran, ingin bercita-cita
sebagai pengajar, dan tidak melanjutkan bisnis.
Kenapa demikian ? saya menilai menjadi seorang
pengajar adalah suatu kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Kebaikan bagi
diri sendiri adalah dengan selalu memperbaharui keilmuan dan juga memperbaiki
sikap. Dan kebaikan bagi orang lain adalah menjadikan murid-muridnya yang
asalnya tidak tahu menjadi tahu, kemudian menjadi paham, dan bisa berubah
menjadi lebih baik.
Ada hadits yang mengatakan sebaik-baik manusia
adalah yang bermanfaat bagi orang lain, hal tersebut tentu sangat sejalan
dengan seorang Pengajar, ia dapat menjadi orang yang bermanfaat di tengah-tengah
masyarakat karena ilmu yang dimilikinya.
Hal menarik lainnya yang saya nilai dari
seorang pengajar adalah selalu berinteraksi dengan orang-orang berilmu, dimana
hal tersebut tentu akan menciptakan lingkungan yang positif. Hal positif datang
dari sharing ide, pengetahuan, dan juga pengalaman. Tentu obrolan yang
dibicarakannya akan selalu berbobot. Seorang pengajar selain berinteraksi
dengan orang berilmu, mereka juga akan berinteraksi dengan beragam macam
karakter dan status sosial, sehingga hal tersebut akan menambah wawasan dan terciptanya
hubungan yang tidak terbatas dengan orang lain.
Berdasarkan hal-hal yang sudah saya tuliskan
tersebut, akhirnya saya memutuskan diri untuk menjadi seorang pengajar. Alhamdulillaah
setelah menamatkan perkuliahan, saya diberikan kesempatan oleh Allah SWT
menjadi seroang pengajar di salah satu PTN, di Jawa Timur.
Meskipun usia saya tergolong paling muda untuk
menjadi seorang dosen, saya rasa perlu banyak sekali hal-hal yang harus
dipelajari, yaitu dari segi keilmuan, sikap, komunikasi, dsb. Pengalaman
menjadi seorang pengajar menurut saya yang baru saja berkecimpung di dunia
pendidikan adalah harus senantiasa memposisikan diri sebagai orang yang mempunyai
keahlian di suatu bidang, orang yang mampu mentransfer ilmu pengetahuan kepada para
mahasiswanya, orang yang mampu menuliskan karya ilmiah, orang yang mampu
berkomunikasi dengan masyarakat sekitar ataupun rekan kerja. Menjadi seorang
pengajar juga harus ikhlas menanggung apa yang yang menjadi hak dan
kewajibannya. Jangan samakan dengan profesi lain yang tentu bisa lebih hijau
rumputnya. Menjadi seorang pengajar harus siap menuntut ilmu yang tidak ada
habisnya dan mengejar target-target untuk menunjang karirnya. Menjadi seorang
pengajar juga harus siap untuk memperbaiki diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Menjadi seorang pengajar akan mempunyai kepuasan tersendiri ketika apa yang
kita ajarkan dapat dimengerti oleh muridnya.
Dalam dekat ini, saya bertekad akan memfokuskan
menjadi seorang pengajar yang profesional di bidangnya, membidik beasiswa untuk
bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Namun tidak menutup
kemungkinan saya akan berbisnis jika ada kesempatan 😁.
Sebagai penutup, terdapat tiga amalan yang
pahalanya yang tidak terputus saat di akhirat kelak, yakni; amal jariyah, doa
anak yang shaleh, dan ilmu yang bermanfaat. Semoga menjadi seorang pengajar
menjadikan kita mendapatkan amal yang tidak terputus di akhirat kelak karena
selalu mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda :