5 Des 2019

Pengalaman menjadi seorang pengajar #1



Mahasiswa sedang praktikum di Lab Komputer



Tidak pernah terfikirkan pada saat saya kecil dahulu berkeinginan sebagai seorang pengajar. Dari kecil saya justru berkeinginan menjadi seorang pengusaha, apapun itu jenis usaha nya yang penting bisa berjualan. Waktu berlalu begitu cepat hingga akhirnya saat saya duduk di bangku perkuliahan, saya merubah pikiran dan cita-cita. Awalnya saya tertarik dengan dunia bisnis, namun lama-kelamaan setelah belajar dan mempraktikan bisnis, ternyata di dalam hati saya yang paling dalam berkata bahwa saya tidak passionate menjadi seorang pebisnis atau pengusaha. Semakin dipikirkan, saya menemukan jawaban kenapa saya tidak passionate menjadi seorang pebisnis atau pengusaha, yakni diantaranya saya tidak cukup percaya diri, tidak mau mengambil resiko yang besar, tidak punya modal yang cukup, dan channel terbatas. Tidak banyak pengalaman bisnis saya, tapi setidaknya saya tahu dan pernah mencoba untuk bisnis kecil-kecilan, diantaranya adalah jasa cetak foto, penjual jus di car free day, penjual boneka wisuda, penjual balon huruf, penjual dorayaki, dan terkahir sebagai desainer poster.

Setelah mencoba semua itu, sebetulnya saya ketagihan dan tidak ingin berhenti berbisnis. Namun karena saya susah menemukan orang yang punya visi yang sama dengan saya, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkannya lagi sebagai seorang pebisnis.

Singkat cerita, di masa perkuliahan saya sering sekali berinteraksi dengan para dosen, karena kerap kali saya diberi amanah sebagai ketua kelompok, ketua kelas, dan koordinator praktikum yang itu semua membutuhkan komunikasi atau koordinasi dengan para dosen, sehingga terjadilah interaksi yang cukup intens dengan dosen. Seiring banyaknya interaksi dengan dosen, itulah awal mula saya mulai menyukai dunia pengajaran, ingin bercita-cita sebagai pengajar, dan tidak melanjutkan bisnis.
Kenapa demikian ? saya menilai menjadi seorang pengajar adalah suatu kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Kebaikan bagi diri sendiri adalah dengan selalu memperbaharui keilmuan dan juga memperbaiki sikap. Dan kebaikan bagi orang lain adalah menjadikan murid-muridnya yang asalnya tidak tahu menjadi tahu, kemudian menjadi paham, dan bisa berubah menjadi lebih baik.

Ada hadits yang mengatakan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, hal tersebut tentu sangat sejalan dengan seorang Pengajar, ia dapat menjadi orang yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat karena ilmu yang dimilikinya.

Hal menarik lainnya yang saya nilai dari seorang pengajar adalah selalu berinteraksi dengan orang-orang berilmu, dimana hal tersebut tentu akan menciptakan lingkungan yang positif. Hal positif datang dari sharing ide, pengetahuan, dan juga pengalaman. Tentu obrolan yang dibicarakannya akan selalu berbobot. Seorang pengajar selain berinteraksi dengan orang berilmu, mereka juga akan berinteraksi dengan beragam macam karakter dan status sosial, sehingga hal tersebut akan menambah wawasan dan terciptanya hubungan yang tidak terbatas dengan orang lain.

Berdasarkan hal-hal yang sudah saya tuliskan tersebut, akhirnya saya memutuskan diri untuk menjadi seorang pengajar. Alhamdulillaah setelah menamatkan perkuliahan, saya diberikan kesempatan oleh Allah SWT menjadi seroang pengajar di salah satu PTN, di Jawa Timur.

Meskipun usia saya tergolong paling muda untuk menjadi seorang dosen, saya rasa perlu banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari, yaitu dari segi keilmuan, sikap, komunikasi, dsb. Pengalaman menjadi seorang pengajar menurut saya yang baru saja berkecimpung di dunia pendidikan adalah harus senantiasa memposisikan diri sebagai orang yang mempunyai keahlian di suatu bidang, orang yang mampu mentransfer ilmu pengetahuan kepada para mahasiswanya, orang yang mampu menuliskan karya ilmiah, orang yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat sekitar ataupun rekan kerja. Menjadi seorang pengajar juga harus ikhlas menanggung apa yang yang menjadi hak dan kewajibannya. Jangan samakan dengan profesi lain yang tentu bisa lebih hijau rumputnya. Menjadi seorang pengajar harus siap menuntut ilmu yang tidak ada habisnya dan mengejar target-target untuk menunjang karirnya. Menjadi seorang pengajar juga harus siap untuk memperbaiki diri sendiri dan lingkungan sekitar. Menjadi seorang pengajar akan mempunyai kepuasan tersendiri ketika apa yang kita ajarkan dapat dimengerti oleh muridnya.

Dalam dekat ini, saya bertekad akan memfokuskan menjadi seorang pengajar yang profesional di bidangnya, membidik beasiswa untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Namun tidak menutup kemungkinan saya akan berbisnis jika ada kesempatan 😁.


Sebagai penutup, terdapat tiga amalan yang pahalanya yang tidak terputus saat di akhirat kelak, yakni; amal jariyah, doa anak yang shaleh, dan ilmu yang bermanfaat. Semoga menjadi seorang pengajar menjadikan kita mendapatkan amal yang tidak terputus di akhirat kelak karena selalu mengajarkan ilmu yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda :

Anugrah terindah

Sabtu, 3 Juni 2023 adalah hari di mana yang tidak pernah terlupakan, karena anugrah itu datang, putra pertama kami lahir.  Semoga menjadi an...